Ria Mengungsi |
semakin parah. Kini, kabut asap di Pekanbaru, Riau, berwarna kuning. Tingkat pencemaran udara sudah ada pada level sangat berbahaya. Untuk menghindari bahaya penyakit, sejumlah warga memilih mengungsi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (22/10/2015), keluarga Muhammad Arifin memilih pergi dari Pekanbaru untuk menghindari bahaya asap. Maklum, sang buah hati telah merasakan dampaknya.
2 Bulan sudah Arifin dan warga Pekanbaru lainnya terpapar asap. Bernapas tidak lagi nyaman, ancaman penyakit pernapasan pun mengintai.
BMKG Pekanbaru menyatakan tingkat pencemaran udara berada pada angka 564 pm atau di level sangat berbahaya pada pagi tadi. Sementara jarak pandang hanya berkisar 50-100 meter.
Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru juga masih tertutup untuk aktivitas penerbangan. Sejak kemarin, seratusan jadwal penerbangan dibatalkan.
Dunia pendidikan pun ikut terdampak. Aktivitas pendidikan diliburkan, padahal seharusnya saat ini para siswa tengah mengikuti ujian tengah semester.
Tidak hanya di Riau, para siswa TK hingga SMA di Palangkaraya, Kalimantan Tengah tidak bersekolah.
Kamis pagi, Dinas Pendidikan terpaksa kembali meliburkan aktivitas pendidikan hingga Senin depan. Bahkan ujian tengah semester dikerjakan di rumah.
Entah sampai kapan derita warga yang harus menghirup udara beracun ini berakhir.
Baca Juga:
Cerita Pilu Korban Kabut Asap
Kabut Asap, UGM Desak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Kemanusiaan
0 comments:
Post a Comment